Kamis, 29 Maret 2012

Selayang Pandang Pemuda Pancasila

52 tahun sudah organisasi Pemuda Pancasila berdiri. Tepatnya pada 28 Oktober 1959, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda ke 31 di Kota Makassar Sulawesi Selatan, organisasi ini mengikrarkan diri sebagai organisasi pemuda yang memiliki komitmen sebagai pengawal idiologi bangsa, yaitu Pancasila.

Para pencetus berdirinya organisasi Pemuda Pancasila adalah sejumlah tokoh TNI yang juga sebagai komponen IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia). IPKI adalah organisasi peserta Pemilu di era Orde Lama yang pendirinya adalah Kolonel AH Nasution, Kol Gatot Subroto, Kol Aziz Saleh, Lukas Kustaryo, Ibu Ratu Aminah, dll.

Titik perjuangan Pemuda Pancasila sejak kelahirannya sangat jelas dan tegas, yaitu melawan semua kelompok yang berusaha merongrong Pancasila sebagai ideologi  bangsa.
Di Makassar, kota kelahiran Pemuda Pancasila, Para pendiri bersedia mati untuk tegaknya Pancasila. Di sana pula menggema “Pancasila Abadi dan Bhineka Tunggal Ika. Sekali layar terkembang surut kita berpantang.

Perubahan kepemimpinan nasional dari Orde Lama ke Orde Baru sempat membuat organisasi Pemuda Pancasila mengalami stagnan. Setelah IPKI pada tahun 1973 melebur atau yang saat itu dikenal dengan istilah fusi ke PDI (Partai Demokrasi Indonesia). Dan sejak itu Pemuda Pancasila menyatakan diri “independen”, tidak memiliki hubungan organisatoris dan politis dengan organisasi manapun.

Sekitar tahun 1978 atau dipenghujung tahun tujuhpuluhan, melalui sebuah pertemuan Ancol, kader-kader Pemuda Pancasila mensepakati menunjuk KRMH Japto S Soerjosoermarno, sebagai Pejabat Sementara Pemuda Pancasila yang tugas utamanya adalah konsolidasi kader dan mengantar sampai dilaksanakannya Musyawarah Besar. Kemudian melalui Musyawarah Besar (Mubes) III di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta tahun 1981, nama Japto kian dipercaya kader-kader PP seluruh Indonesia untuk menjadi ketua definitif.

Dua keputusan sangat penting pada Musyawarah Besar Pemuda Pancasila ke-III, yakni pertama memilih KRMH Japto S Soerjosoermarno sebagai Ketua Umum Pemuda Pancasila dan menyatakan menyalurkan aspirasi politiknya ke Golkar.

Di tangan Mas Japto, PP tumbuh dengan cepat. Ia mengawalinya dengan bermodal 8 provinsi. Itupun konon hanya tiga provinsi yang memenuhi syarat sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Berkat kegigihannya, sekarang loreng Pemuda Pancasila sudah berkibar di 33 provinsi  yang disebut MPW atau majelis pimpinan wilayah dan 480 Majelis Pimpinan Cabang (MPC).

Organisasi ini telah berkembang dinamis mengikuti perkembangan masyarakat. Termasuk melakukan perubahan status dari OKP atau organisasi kepemudaan menjadi Ormas atau organisasi sosial kemasyarakatan. Sejajar dengan ormas-ormas lain seperti NU, Muhamadyah, Soksi, MKGR, dan lain sebagainya.


Bagaimana dengan kelahiran Pemuda Pancasila di Kaltim?

Masuknya Pemuda Pancasila di Provinsi Kalimantan Timur diawali adanya selembar surat mandat yang dibawa oleh H Azis Said BcHK. Sekitar 1978 atau mendekati tahun 1980, H Azis Said yang diera itu terkenal sebagai aktivis yang vokal, dengan penuh semangat berani menerima mandat tersebut. Padahal seperti uraian sejarah sebelumnya, tahun 1973, organisasi pendiri Pemuda Pancasila, yaitu IPKI memilih ber-fusi ke PDI.

Mandat itu diberikan oleh Ketua Pemuda Pancasila KRMH Japto S Soerjosoermarno. H Azis Said, tokoh Kaltim yang telah almarhum itu kemudian mengajak beberapa teman aktivis seperti Muchsin Bargah (Alm) masuk dalam kepengurusan. Kemudian ada juga nama Said Sjafran (birokrat), Jumran Arpan (pengusaha hotel) dan Sofian (mantan Kepala Agraria Kaltim).

Awal-awalnya, banyak kalangan aktivis ragu karena adanya penafsiran haluan politik yang berseberangan dengan Golkar yang sedang berkuasa. Itu sebabnya, walau telah mendapat mandat, Pemuda Pancasila Kaltim resmi berdiri pada tahun 1980.

Rapat pertama pendirian organisasi dllakukan di Gedung KNPI Kaltim Jalan Hidayatullah Samarinda, setelah pemegang mandat mengabarkan kepada S Ibrahim Konong, seorang tokoh pers di Kaltim. Rapat itu di antaranya menghadirkan Abd Rahim AMD (alm), Asra (alm), Zaini (alm), Iriansyah (Ian) Banjar, Hasan Ijuh, Rusdi Ali, Hasmit dan lainnya.

Pada hari itu juga muncul kesepakatan membentuk pengurus DPW Pemuda Pancasila Kalimantan Timur dengan komposisinya adalah Abd Rahim sebagai Ketua, didampingi Wakil Ketua Hotman Ivan Sitanggang, Rusdi Ali, Asra Hanafiah dan Samsuri Lauke. Kemudian di posisi Sekretaris S Ibrahim Konong dengan wakil sekretaris Aini dan Nikrat.

Sejak kepengurusan PP paska pemegang mandat H Azis Said, organisasi mulai eksis di masyarakat sampai sekarang. Tercatat nama-nama ketua sebagai berikut:

1.      H Azis Said BcHK, Pemegang mandat, 1979-1980
2.      Abdul Rahim AMD, 1980-1987
3.      Muhayan Hasan,  1987-1992
4.      Harbiansyah Hanafiah, 1992-1999
5.      HM Said Amin, 1999- Sekarang
Demikian sekilas prolog mengenai sejarah kelahiran Pemuda Pancasila. “Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang”.#

1 komentar:

  1. TUNGGU APA LAGI SEGERA JOIN BERSAMA AGEN BANDAR ONLINE TERPERCAYA www.Zoya99.com
    RASAKAN SENSASI SELAMA BERMAIN DISINI DAN DAPATKAN BONUS" YANG EXTRA MENARIK HANYA DISINI
    * BONUS ROLINGAN TERBESAR
    * BONUS REFERALL TERBANYAK
    DAN RASAKAN PELAYANAAN CS YANG SANGAT BERPENGALAMAN HANYA DISNI
    INFO SELENGKAPNYA
    BBM: D8B82A86
    LINE: zoya_qq
    WA: +85515370075

    CERITA SEX: http://69zoya.blogspot.co.id/2017/11/ku-goda-anakku-sendiri.html

    BalasHapus