52
tahun sudah organisasi Pemuda Pancasila berdiri. Tepatnya pada 28 Oktober 1959,
bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda ke 31 di Kota Makassar Sulawesi Selatan,
organisasi ini mengikrarkan diri sebagai organisasi pemuda yang memiliki
komitmen sebagai pengawal idiologi bangsa, yaitu Pancasila.
Para
pencetus berdirinya organisasi Pemuda Pancasila adalah sejumlah tokoh TNI yang
juga sebagai komponen IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia). IPKI
adalah organisasi peserta Pemilu di era Orde Lama yang pendirinya adalah
Kolonel AH Nasution, Kol Gatot Subroto, Kol Aziz Saleh, Lukas Kustaryo, Ibu
Ratu Aminah, dll.
Titik
perjuangan Pemuda Pancasila sejak kelahirannya sangat jelas dan tegas, yaitu
melawan semua kelompok yang berusaha merongrong Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Di
Makassar, kota kelahiran Pemuda Pancasila, Para pendiri bersedia mati untuk
tegaknya Pancasila. Di sana pula menggema “Pancasila Abadi dan Bhineka Tunggal
Ika. Sekali layar terkembang surut kita berpantang.
Perubahan
kepemimpinan nasional dari Orde Lama ke Orde Baru sempat membuat organisasi
Pemuda Pancasila mengalami stagnan. Setelah IPKI pada tahun 1973 melebur atau
yang saat itu dikenal dengan istilah fusi ke PDI (Partai Demokrasi Indonesia). Dan
sejak itu Pemuda Pancasila menyatakan diri “independen”, tidak memiliki
hubungan organisatoris dan politis dengan organisasi manapun.
Sekitar
tahun 1978 atau dipenghujung tahun tujuhpuluhan, melalui sebuah pertemuan
Ancol, kader-kader Pemuda Pancasila mensepakati menunjuk KRMH Japto S
Soerjosoermarno, sebagai Pejabat Sementara Pemuda Pancasila yang tugas utamanya
adalah konsolidasi kader dan mengantar sampai dilaksanakannya Musyawarah Besar.
Kemudian melalui Musyawarah Besar (Mubes) III di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta
tahun 1981, nama Japto kian dipercaya kader-kader PP seluruh Indonesia untuk
menjadi ketua definitif.
Dua
keputusan sangat penting pada Musyawarah Besar Pemuda Pancasila ke-III, yakni
pertama memilih KRMH Japto S Soerjosoermarno sebagai Ketua Umum Pemuda
Pancasila dan menyatakan menyalurkan aspirasi politiknya ke Golkar.
Di
tangan Mas Japto, PP tumbuh dengan cepat. Ia mengawalinya dengan bermodal 8
provinsi. Itupun konon hanya tiga provinsi yang memenuhi syarat sesuai dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Berkat kegigihannya,
sekarang loreng Pemuda Pancasila sudah berkibar di 33 provinsi yang disebut MPW atau majelis pimpinan
wilayah dan 480 Majelis Pimpinan Cabang (MPC).
Organisasi
ini telah berkembang dinamis mengikuti perkembangan masyarakat. Termasuk
melakukan perubahan status dari OKP atau organisasi kepemudaan menjadi Ormas
atau organisasi sosial kemasyarakatan. Sejajar dengan ormas-ormas lain seperti
NU, Muhamadyah, Soksi, MKGR, dan lain sebagainya.
Bagaimana dengan kelahiran Pemuda
Pancasila di Kaltim?
Masuknya
Pemuda Pancasila di Provinsi Kalimantan Timur diawali adanya selembar surat
mandat yang dibawa oleh H Azis Said BcHK. Sekitar 1978 atau mendekati tahun
1980, H Azis Said yang diera itu terkenal sebagai aktivis yang vokal, dengan
penuh semangat berani menerima mandat tersebut. Padahal seperti uraian sejarah
sebelumnya, tahun 1973, organisasi pendiri Pemuda Pancasila, yaitu IPKI memilih
ber-fusi ke PDI.
Mandat
itu diberikan oleh Ketua Pemuda Pancasila KRMH Japto S Soerjosoermarno. H Azis
Said, tokoh Kaltim yang telah almarhum itu kemudian mengajak beberapa teman
aktivis seperti Muchsin Bargah (Alm) masuk dalam kepengurusan. Kemudian ada
juga nama Said Sjafran (birokrat), Jumran Arpan
(pengusaha hotel) dan Sofian (mantan Kepala Agraria Kaltim).
Awal-awalnya,
banyak kalangan aktivis ragu karena adanya penafsiran haluan politik yang
berseberangan dengan Golkar yang sedang berkuasa. Itu sebabnya, walau telah
mendapat mandat, Pemuda Pancasila Kaltim resmi berdiri pada tahun 1980.
Rapat pertama pendirian organisasi dllakukan di
Gedung KNPI Kaltim Jalan Hidayatullah Samarinda, setelah pemegang mandat
mengabarkan kepada S Ibrahim Konong, seorang tokoh pers di Kaltim. Rapat itu di
antaranya menghadirkan Abd Rahim AMD (alm), Asra (alm),
Zaini (alm), Iriansyah (Ian) Banjar, Hasan Ijuh, Rusdi Ali, Hasmit dan lainnya.
Pada
hari itu juga muncul kesepakatan membentuk pengurus DPW Pemuda Pancasila
Kalimantan Timur dengan komposisinya adalah Abd Rahim sebagai Ketua, didampingi
Wakil Ketua Hotman Ivan Sitanggang, Rusdi Ali, Asra Hanafiah dan Samsuri Lauke.
Kemudian di posisi Sekretaris S Ibrahim Konong dengan wakil sekretaris Aini dan
Nikrat.
Sejak
kepengurusan PP paska pemegang mandat H Azis Said, organisasi mulai eksis di
masyarakat sampai sekarang. Tercatat nama-nama ketua sebagai berikut:
1.
H Azis Said BcHK,
Pemegang mandat, 1979-1980
2.
Abdul Rahim AMD,
1980-1987
3.
Muhayan Hasan, 1987-1992
4.
Harbiansyah
Hanafiah, 1992-1999
5.
HM Said Amin, 1999-
Sekarang
Demikian
sekilas prolog mengenai sejarah kelahiran Pemuda Pancasila. “Sekali Layar
Terkembang Surut Kita Berpantang”.#
TUNGGU APA LAGI SEGERA JOIN BERSAMA AGEN BANDAR ONLINE TERPERCAYA www.Zoya99.com
BalasHapusRASAKAN SENSASI SELAMA BERMAIN DISINI DAN DAPATKAN BONUS" YANG EXTRA MENARIK HANYA DISINI
* BONUS ROLINGAN TERBESAR
* BONUS REFERALL TERBANYAK
DAN RASAKAN PELAYANAAN CS YANG SANGAT BERPENGALAMAN HANYA DISNI
INFO SELENGKAPNYA
BBM: D8B82A86
LINE: zoya_qq
WA: +85515370075
CERITA SEX: http://69zoya.blogspot.co.id/2017/11/ku-goda-anakku-sendiri.html